Siapakah yang memanggilku
Mengapa bisa mengerti
Tuhan tak buat kebetulan sebagai alasan
Pertemuan pertama dengan kamu
Alasan yang bisa kupercaya
Hanya ingatanku dan milikku saja
Deja vu,
Sepertinya pernah melihat
Mentari mendekat ke arah cinta,
Di momen yang berikutnya menjadi seperti ini
Deja vu,
Rasa sakit yang di rindu
Masa lalu kenyataan yang pudar
Masa depan yang sama terulang kembali,
Ingin mencinta
Dahulu di cium di sini
Dan berpelukan di sini
Skenario yang lama ini
Jadi ingin ku buang
Manusia itu siapapun,
Dapat menunjukkan permohonan
Prediksi itu tercermin di bola mata
Deja vu,
Yang ada di depan mata
Akan terlupa di bawa sang waktu,
Tapi dalam hati ada, pemandangan tertinggal
Deja vu,
Berkali kali bermimpi
Perasaan sayang yang terus menunggu
Dari hari terlahir sampai kita jumpa
Teringat lagi
Sama seperti ingatan ku ini,
Akhirnya kau mengatakan itu,
"Mengapa kau tak seperti pertama kali bertemu"
Deja vu,
Sepertinya pernah melihat
Mentari mendekat ke arah cinta,
Di momen yang berikutnya menjadi seperti ini
Deja vu,
Rasa sakit yang di rindu
Masa lalu kenyataan yang pudar
Masa depan yang sama terulang kembali,
Ingin mencinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar