Tari Reog Ponorogo
Tari yang pernah di klaim oleh negara sebelah ini sangat identik dengan masyarakat ponorogo. Tari Reog Ponorogo merupakan tarian yang sangat menguras tenaga karena harus mengangkat sebuah reog yang sangat berat, bila orang biasa tidak akan mampu mengangkatnya harus penari yang profesional dalam tarian ini. Terciptanya Tarian Reog Ponorogo memiliki cerita yang historis berkisar tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana mencari gadis pujaannya, ditemani prajurit berkuda dan patihnya yang setia, Bujangganong.
Ketika pilihan sang prabu jatuh pada putri Kediri, Dewi Sanggalangit, sang dewi memberi syarat bahwa ia akan menerima cintanya apabila sang prabu bersedia menciptakan sebuah kesenian baru. Maka terciptalah reog ponorogo.
Ketika pilihan sang prabu jatuh pada putri Kediri, Dewi Sanggalangit, sang dewi memberi syarat bahwa ia akan menerima cintanya apabila sang prabu bersedia menciptakan sebuah kesenian baru. Maka terciptalah reog ponorogo.
Ada 5 komponen penari dalam tari Reog Ponorogo, yaitu:
1. Prabu Kelono Sewandono
2. Patih Bujangganong
3. Jathil
4. Warok
5. Pembarong
1. Prabu Kelono Sewandono
2. Patih Bujangganong
3. Jathil
4. Warok
5. Pembarong
Tari Gandrung Banyuwangi
Tari Gandung ini berasal dari banyuwangi yang menampilkan seorang penari atau dua orang bahkan untuk event besar bisa menampilkan banyak penari seperti terlihat dari gambar diatas. Tari ini dipentaskan ditempat terbuka dan di tonton oleh banyak masyarakat dengan keunikan setiap penari membawa kipas dan bila kipasnya di sentuhkan kepada penonton maka penonton tersebut di ajak menari. Keindahan tari ini membuat sang penari terlihat gemulai dan banyak orang akan senang melihatnya
Tari Wayang Topeng
Tari ini sekarang masih hidup di daerah malang, keunikan tari wayang ini terlihat dari topengnya dan gerakan tari yang di bawakan oleh sang penari, didaerah jawa timur tari wayang juga berkembang di daerah lain seperti di madura dengan sebutan topeng dalang dengan cerita mahabarata. Didaerah Situbondo tepatnya di Kraksaan dan Panarukan dikenal dengan nama wayang Kerteh, nama ini disesuaikan dengan nama dalang wayang topeng sekitar tahun 1930 yaitu Kartosuwignyo. Topeng Malangan memakai celana atau lakon Panji ceritanya antara lain, Sayembara Sedolanang, Umbul-umbul Majapura, Baderbang Sisik Kencana, Panji Laras, Walangwati-walang Semirang, Patah Kundonowa Rongso, Adege Kediri, Jenggala Mbangun Candi, dan masih banyak lagi
Tari Jaranan Buto
Tari yang di fungsikan untuk mengiringi acara kitanan di daerah Blitar dan banyuwangi jawa timur ini patut disimak karena ada karakter buto yang membuat orang berduyun duyun melihat tarian unik ini. Alat yang digunakan untuk melakukan tarian ini adalah berupa jaran atau kuda lumping dengan model buto.
Tari Kuda Lumping
Tarian ini hampir mirip dengan tarian jaranan buto tetapi dilakukan oleh banyak orang dan merupakan ikon daerah jawa timur, seluruh jawa timur masih banyak menggelar acara kuda lumping ketika ada hajatan atau fertival dan acara besar masyarakat. Kuda lumping lahir sebagai simbolisasi, bahwa rakyat juga memiliki kemampuan (kedigdayaan), dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elit kerajaan, yang memiliki bala tentara. Selain itu, menghadirkan hiburan yang murah meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar